[Lirik+Terjemahan] Sakura Gakuin - Aogeba Toutoshi (Ucapan Terima Kasih Sebesar-besarnya oleh Murid kepada Guru pada saat Hari Kelulusan)
Sakura Gakuin - Aogeba Toutoshi (Ucapan Terima Kasih Sebesar-besarnya oleh Murid kepada Guru pada saat Hari Kelulusan)
ROMAJI:
Aogeba toutoshi wagashi no on
Oshie no niwa ni mo haya ikutose
Omoeba itotoshi kono toshi tsuki
Ima koso wakareme izasaraba
Tagai ni mutsumishi hi goro no on
Wakaruru nochi ni mo yayo wasuru na
Mi wo tate na wo age yayo hageme yo
Ima koso wakareme izasaraba
Asayuu nare ni shi manabi no mado
Hotaru no tomoshibi tsumu shirayuki
Wasururu mazonaki yuku toshi tsuki
Ima koso wakareme izasaraba
INDONESIA:
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada guru-guru kami yang terhormat
Mulai dari hari pertama sekolah hingga hari kelulusan, tak terasa masa akademik kita telah berlalu
Di saat kami mengingat kembali masa-masa sekolah dulu, baru kami sadari bahwa waktu telah berlalu dengan cepat
Dan kini saatnya bagi kami untuk berpisah dan mengucapkan selamat tinggal
Betapa senangnya kami bisa berinteraksi dengan teman-teman di sekolah
Meskipun kami akan berpisah, kami tidak akan melupakan semua pengalaman-pengalaman di sekolah
Berikutnya kita akan melanjutkan hidup ke tahap yang baru dengan perjuangan yang lebih berat
Dan kini saatnya bagi kami untuk berpisah dan mengucapkan selamat tinggal
Sepanjang kami duduk di kelas dari pagi hingga sore hari
Kami terus belajar tanpa lelah, seperti pada kisah "Cahaya Kunang-Kunang yang Terkumpul" dan "Cahaya Pantulan dari Tumpukan Salju"
Kami takkan melupakan satupun pengalaman-pengalaman kami sepanjang masa-masa sekolah
Dan kini saatnya bagi kami untuk berpisah dan mengucapkan selamat tinggal
Translator's Note:
[1] Aogeba Toutoshi merupakan salah satu lagu kelulusan yang populer dinyanyikan oleh siswa-siswi di Jepang pada saat upacara kelulusan berlangsung, yang kemudian di-cover oleh Sakura Gakuin dalam single mereka.
[2] Terjemahan judulnya saya tidak tahu pasti, karena lagunya ditulis dalam bahasa Jepang kuno dan diciptakan pada abad-abad yang lalu. Tapi berdasarkan lirik terjemahan bahasa Inggris dan sumber-sumber lain yang saya acu, saya bisa menangkap maknanya kalau lagu ini merupakan ucapan terima kasih yang mendalam sambil mengingat betapa berharganya masa-masa sekolah serta perjuangan-perjuangannya bagi siswa-siswa Jepang yang sudah lulus dengan penuh rasa dan makna (siswa-siswi Indonesia harusnya juga dong... :3) dan akhirnya jadilah terjemahan judul Indonesia versi saya: "Ucapan Terima Kasih Sebesar-besarnya oleh Murid kepada Guru pada saat Hari Kelulusan" \( ' o ' )/
[3] Semua terjemahan lirik saya sesuaikan dengan gambaran lulus sekolah, kegiatan belajar di sekolah, bagaimana mengingat kembali masa-masa di sekolah, dsb. yang kira-kira bisa dimengerti pembaca (bagi yang sudah lulus sekolah) tanpa mesti mengartikan liriknya secara kata per kata karena memang liriknya menggunakan bahasa Jepang kuno dan sangat susah diartikan secara harfiah. Sudut pandangnya saya pakai kata "kami" supaya pembaca tahu kalau lagu ini disampaikan oleh siswa-siswi Jepang yang menyanyikan dengan penuh rasa dan makna, termasuk member-member Sakura Gakuin. Syukur kalau pembaca mengerti.
[4] Yang dimaksud kisah "Cahaya Kunang-Kunang yang Terkumpul" dan "Cahaya Pantulan dari Tumpukan Salju" di sini adalah: bait lagunya didasarkan pada cerita tentang 2 orang pelajar Cina yang hidup pada Dinasti Jin bernama Che Yin dan Sun Kang. Mereka adalah orang yang sangat rajin belajar setiap hari, namun merasa kesulitan belajar pada saat malam hari tiba karena mereka tidak mampu membeli lampu minyak sebagai alat penerang sehingga mereka tidak bisa belajar di tempat yang gelap meskipun mereka sudah belajar di siang hari berkat sinar matahari. Supaya bisa belajar di malam harinya, Che Yin memanfaatkan alat penerang alternatif dengan menangkap kunang-kunang sebanyak mungkin, kemudian dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kantong sehingga menghasilkan cahaya dan digunakan sebagai lampu penerang (walaupun tidak seterang lampu minyak) dan memudahkannya untuk belajar di malam hari. Sedangkan Sun Kang memanfaatkan cahaya bulan yang terpantul di tumpukan salju sehingga bisa dijadikan alat penerang alternatif untuk memudahkannya belajar di malam hari juga. Berkat jerih payah mereka yang memanfaatkan waktu belajar dengan baik meskipun tidak bisa memakai lampu minyak tapi menggunakan kunang-kunang dan tumpukan salju sebagai alat penerang alternatif, mereka akhirnya menjadi orang yang sukses di bidang pemerintahan. Bait lagunya juga didasarkan pada sebuah lagu yang berjudul "Hotaru no Hikari". Dengan demikian, baik kisah tersebut maupun bait "Hotaru no tomoshibi tsumu shirayuki" (cahaya kunang-kunang, tumpukan salju) dapat dipetik hikmahnya oleh siswa-siswi agar terus belajar dengan rajin tanpa lelah tak peduli apa rintangannya.
Translator: Nena
(Download MP3)
ROMAJI:
Aogeba toutoshi wagashi no on
Oshie no niwa ni mo haya ikutose
Omoeba itotoshi kono toshi tsuki
Ima koso wakareme izasaraba
Tagai ni mutsumishi hi goro no on
Wakaruru nochi ni mo yayo wasuru na
Mi wo tate na wo age yayo hageme yo
Ima koso wakareme izasaraba
Asayuu nare ni shi manabi no mado
Hotaru no tomoshibi tsumu shirayuki
Wasururu mazonaki yuku toshi tsuki
Ima koso wakareme izasaraba
INDONESIA:
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada guru-guru kami yang terhormat
Mulai dari hari pertama sekolah hingga hari kelulusan, tak terasa masa akademik kita telah berlalu
Di saat kami mengingat kembali masa-masa sekolah dulu, baru kami sadari bahwa waktu telah berlalu dengan cepat
Dan kini saatnya bagi kami untuk berpisah dan mengucapkan selamat tinggal
Betapa senangnya kami bisa berinteraksi dengan teman-teman di sekolah
Meskipun kami akan berpisah, kami tidak akan melupakan semua pengalaman-pengalaman di sekolah
Berikutnya kita akan melanjutkan hidup ke tahap yang baru dengan perjuangan yang lebih berat
Dan kini saatnya bagi kami untuk berpisah dan mengucapkan selamat tinggal
Sepanjang kami duduk di kelas dari pagi hingga sore hari
Kami terus belajar tanpa lelah, seperti pada kisah "Cahaya Kunang-Kunang yang Terkumpul" dan "Cahaya Pantulan dari Tumpukan Salju"
Kami takkan melupakan satupun pengalaman-pengalaman kami sepanjang masa-masa sekolah
Dan kini saatnya bagi kami untuk berpisah dan mengucapkan selamat tinggal
Translator's Note:
[1] Aogeba Toutoshi merupakan salah satu lagu kelulusan yang populer dinyanyikan oleh siswa-siswi di Jepang pada saat upacara kelulusan berlangsung, yang kemudian di-cover oleh Sakura Gakuin dalam single mereka.
[2] Terjemahan judulnya saya tidak tahu pasti, karena lagunya ditulis dalam bahasa Jepang kuno dan diciptakan pada abad-abad yang lalu. Tapi berdasarkan lirik terjemahan bahasa Inggris dan sumber-sumber lain yang saya acu, saya bisa menangkap maknanya kalau lagu ini merupakan ucapan terima kasih yang mendalam sambil mengingat betapa berharganya masa-masa sekolah serta perjuangan-perjuangannya bagi siswa-siswa Jepang yang sudah lulus dengan penuh rasa dan makna (siswa-siswi Indonesia harusnya juga dong... :3) dan akhirnya jadilah terjemahan judul Indonesia versi saya: "Ucapan Terima Kasih Sebesar-besarnya oleh Murid kepada Guru pada saat Hari Kelulusan" \( ' o ' )/
[3] Semua terjemahan lirik saya sesuaikan dengan gambaran lulus sekolah, kegiatan belajar di sekolah, bagaimana mengingat kembali masa-masa di sekolah, dsb. yang kira-kira bisa dimengerti pembaca (bagi yang sudah lulus sekolah) tanpa mesti mengartikan liriknya secara kata per kata karena memang liriknya menggunakan bahasa Jepang kuno dan sangat susah diartikan secara harfiah. Sudut pandangnya saya pakai kata "kami" supaya pembaca tahu kalau lagu ini disampaikan oleh siswa-siswi Jepang yang menyanyikan dengan penuh rasa dan makna, termasuk member-member Sakura Gakuin. Syukur kalau pembaca mengerti.
[4] Yang dimaksud kisah "Cahaya Kunang-Kunang yang Terkumpul" dan "Cahaya Pantulan dari Tumpukan Salju" di sini adalah: bait lagunya didasarkan pada cerita tentang 2 orang pelajar Cina yang hidup pada Dinasti Jin bernama Che Yin dan Sun Kang. Mereka adalah orang yang sangat rajin belajar setiap hari, namun merasa kesulitan belajar pada saat malam hari tiba karena mereka tidak mampu membeli lampu minyak sebagai alat penerang sehingga mereka tidak bisa belajar di tempat yang gelap meskipun mereka sudah belajar di siang hari berkat sinar matahari. Supaya bisa belajar di malam harinya, Che Yin memanfaatkan alat penerang alternatif dengan menangkap kunang-kunang sebanyak mungkin, kemudian dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kantong sehingga menghasilkan cahaya dan digunakan sebagai lampu penerang (walaupun tidak seterang lampu minyak) dan memudahkannya untuk belajar di malam hari. Sedangkan Sun Kang memanfaatkan cahaya bulan yang terpantul di tumpukan salju sehingga bisa dijadikan alat penerang alternatif untuk memudahkannya belajar di malam hari juga. Berkat jerih payah mereka yang memanfaatkan waktu belajar dengan baik meskipun tidak bisa memakai lampu minyak tapi menggunakan kunang-kunang dan tumpukan salju sebagai alat penerang alternatif, mereka akhirnya menjadi orang yang sukses di bidang pemerintahan. Bait lagunya juga didasarkan pada sebuah lagu yang berjudul "Hotaru no Hikari". Dengan demikian, baik kisah tersebut maupun bait "Hotaru no tomoshibi tsumu shirayuki" (cahaya kunang-kunang, tumpukan salju) dapat dipetik hikmahnya oleh siswa-siswi agar terus belajar dengan rajin tanpa lelah tak peduli apa rintangannya.
Translator: Nena
(Download MP3)
0 Response to "[Lirik+Terjemahan] Sakura Gakuin - Aogeba Toutoshi (Ucapan Terima Kasih Sebesar-besarnya oleh Murid kepada Guru pada saat Hari Kelulusan)"
Post a Comment